Selasa, 14 Juni 2011
Perkembangan Teknologi Augmented Reality
07.55 |
Diposting oleh
fidya nurhasanah |
Edit Entri
Majalah Esquire Indonesia merupakan majalah gaya hidup pria eksekutif lisensi dari Amerika Serikat. Dalam edisi bulan Maret 2010, yang juga menjadi edisi spesial ulang tahun ke-3 Esquire Indonesia, kami menyuguhkan teknologi Augmented Reality(AR) yang menggabungkan benda nyata dengan objek maya sehingga dapat memunculkan pengalaman baru membaca majalah. Mulai dari Esquire Indonesia edisi terbaru ini, telah terbuka titik cerah pernikahan teknologi digital dan media cetak (majalah) yang belum pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia.
Istilah Augmented Reality(AR) di Indonesia sempat muncul ke permukaan ketika beberapa brand campaign dan media elektronik memperkenalkan penerapan aplikasi ini kepada masyarakat. Kini, Esquire Indonesia menyerap dan menerjemahkan konsep AR dalam media cetak (majalah). Sebuah majalah tidak lagi sekadar bisa dibaca, tetapi juga ditonton dalam layar komputer dengan fasilitas webcam. Dengan software khusus yang dipersiapkan, terdapat semacam ikon atau marker pada setiap rubrik yang memuat materi AR. Para pembaca cukup mengarahkan marker ini ke webcam yang telah terhubung dengan website majalah Esquire Indonesia.
“Caranya gampang, tahap yang pertama Anda tinggal memiliki majalah Esquire edisi Maret 2010. Lalu Anda memiliki komputer yang dilengkapi dengan webcam. Setelah itu Anda klik website Esquire (www.esquire.co.id), klik boks Augmented Reality (AR), dan Anda sudah bisa menikmati teknologi ini lewat majalah Esquire Indonesia,” ujar Pemimpin Redaksi Esquire Indonesia, Dwi Sutarjantono.
Dalam penerapan aplikasi AR pertama dalam materi media cetak di Indonesia, Esquire Indonesia menampilkan behind the scene dari Cover Story yang memuat tiga penyanyi band rock terbesar di Indonesia Armand Maulana, Akhadi Wira “Kaka” Satriaji, dan Elfonda “Once” Mekel. Sampai cukilan dari sesi pemotretan fashion yang berlangsung selama 8 jam dengan 20 selebritis dan didukung oleh 10 perancang lewat lebih dari 100 busana dan aksesori. Mungkin masih ada beberapa kekurangan dalam program ini, tetapi Esquire Indonesia tidak pernah berhenti untuk terus menyempurnakan teknologi yang memang baru pertama kali diaplikasikan dalam sebuah majalah.
Sumber : http://haryvedca.wordpress.com/2010/06/21/113/
Istilah Augmented Reality(AR) di Indonesia sempat muncul ke permukaan ketika beberapa brand campaign dan media elektronik memperkenalkan penerapan aplikasi ini kepada masyarakat. Kini, Esquire Indonesia menyerap dan menerjemahkan konsep AR dalam media cetak (majalah). Sebuah majalah tidak lagi sekadar bisa dibaca, tetapi juga ditonton dalam layar komputer dengan fasilitas webcam. Dengan software khusus yang dipersiapkan, terdapat semacam ikon atau marker pada setiap rubrik yang memuat materi AR. Para pembaca cukup mengarahkan marker ini ke webcam yang telah terhubung dengan website majalah Esquire Indonesia.
“Caranya gampang, tahap yang pertama Anda tinggal memiliki majalah Esquire edisi Maret 2010. Lalu Anda memiliki komputer yang dilengkapi dengan webcam. Setelah itu Anda klik website Esquire (www.esquire.co.id), klik boks Augmented Reality (AR), dan Anda sudah bisa menikmati teknologi ini lewat majalah Esquire Indonesia,” ujar Pemimpin Redaksi Esquire Indonesia, Dwi Sutarjantono.
Dalam penerapan aplikasi AR pertama dalam materi media cetak di Indonesia, Esquire Indonesia menampilkan behind the scene dari Cover Story yang memuat tiga penyanyi band rock terbesar di Indonesia Armand Maulana, Akhadi Wira “Kaka” Satriaji, dan Elfonda “Once” Mekel. Sampai cukilan dari sesi pemotretan fashion yang berlangsung selama 8 jam dengan 20 selebritis dan didukung oleh 10 perancang lewat lebih dari 100 busana dan aksesori. Mungkin masih ada beberapa kekurangan dalam program ini, tetapi Esquire Indonesia tidak pernah berhenti untuk terus menyempurnakan teknologi yang memang baru pertama kali diaplikasikan dalam sebuah majalah.
Sumber : http://haryvedca.wordpress.com/2010/06/21/113/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar